Seputar Berita Terkini dan Terupdate SeIndonesia

Krisis Listrik, 15 Pasien Di Venezuela Meninggal Dunia

Krisis Listrik, 15 Pasien Di Venezuela Meninggal Dunia

Ilustrasi krisis listrik di Venezuela.

Jakarta, K24News Indonesia – Sebanyak 15 orang pasien penyakit ginjal tahap lanjut di Venezuela meninggal dunia setelah tidak mampu melakukan cuci darah atau dialisis akibat pemadaman listrik yang terjadi di negara tersebut.

Lembaga swadaya masyarakat bidang kesehatan Codevida menyampaikan hal tersebut kepada media, Sabtu (9/3) waktu setempat.

“Antara kemarin dan hari ini, ada 15 orang meninggal karena kurang dialisis,” kata Fransisco Valencia, direktur Codevida.

“Situasi bagi orang dengan gagal ginjal amatlah sulit, kritis, kita membicarakan tentang 95% unit dialisis, yang kini hampir nyaris 100% lumpuh, karena pemadaman listrik,” lanjutnya.

Lihat juga; Pemerintah Inggris Dikecam Pasca Kematian Bayi Pasangan ISIS

Dia menyebutkan ada lebih dari 10 ribu orang bergantung pada kegiatan cuci darah ini di seluruh penjuru Venezuela.

Masyarakat Venezuela sejak Kamis (7/3) malam telah merasakan pemadaman listrik terburuk yang pernah melanda negara penghasil minyak tersebut.

Venezuela
Venezuela Dilanda Krisis Listrik sejak Kamis (7/3).

Pemerintahan Presiden Nicolas Maduro menyebut ada upaya sabotase setelah Venezuela gelap gulita karena listrik tiba-tiba padam.

“Mereka menyabotase generator pusat. Ini adalah bagian dari perang listrik dengan negara. Kami tidak akan membiarkannya,” demikian pernyataan perusahaan listrik negara, CORPOELEC, melalui akun Twitter resmi mereka.

Maduro juga mengatakan kepada para pendukungnya di Caracas bahwa hampir 70% aliran listrik di negara itu telah berhasil dipulihkan. Namun, sambungnya, saat itu serangan siber baru tiba.

Lihat juga: Hina Islam Di Media Sosial, Warga Malaysia Dipenjara 10 Tahun

“Kami menerima pada tengah hari serangan siber lain yang menyerang generator-generator yang bekerja dengan sempurna dan mengganggu serta merusak apa yang telah kita capai,” ucap Maduro, Sabtu (9/3).

Di sisi lain, Amerika Serikat berada di balik kepresidenan oposisi interim Juan Guaido. Dia diakui sebagai presiden interim Venezuela bagi lebih dari 50 negara di dunia.

Listrik di Venezuela kerap kali padam karena kekurangan investasi pemerintah di bidang insfrastruktur. Pemerintah sering menuding ada upaya sabotase, tapi tidak pernah menyebut pihak yang mereka anggap sebagai dalangnya.

Tahun lalu, Maduro meminta angkatan bersenjata menjaga generator di Guri, tapi listrik tetap sering padam.

Amarah warga dilaporkan cepat tersulut jika ada pemadaman listrik karena kehidupan sehari-hari mereka sangat berat di tengah krisis ekonomi dalam beberapa tahun belakangan.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *