Seputar Berita Terkini dan Terupdate SeIndonesia

Ledakan Bom Katedral Di Filipina Tewaskan 17 Orang

Ledakan Bom Katedral Di Filipina Tewaskan 17 Orang

Sebanyak 17 orang dilaporkan tewas dan 56 orang lainnya luka akibat 2 ledakan bom disebuah pulau di Filipina selatan.

Ledakan pertama terjadi di dalam Katedral Jolo, Mindano pada Minggu (27/1) pagi tepat saat misa pertama dilaksanakan. Ledakan Bom susulan pun terjadi sesaat setelah para tentara merespons ledakan pertama.

Militer Filipina mengatakan wilayah tersebut merupakan basis militan Islam dan menyebut aksi pengeboman kali ini sebagai aksi terorisme.

Lihat juga: Tiket Pesawat Mahal Dan Penumpang Sepi, 433 Penerbangan Bandara Dibatalkan

“Motifnya sudah pasti..terorisme. Mereka adalah orang yang tidak menginginkan kedamaian. Yang menyedihkan, peristiwa ini terjadi tepat setelah undang-undang Bangsamoro sudah diratifikasi,” ujar Letkol Gerry Besana seperti dilaporkan AFP.

Jolo terletak di wilayah otonom mayoritas Muslim Bangsamoro. Usulan ini telah disetujui pada saat pemilihan lokal minggu lalu. Pulau ini juga basis grup Islam militan Abu Sayyaf. Dia disalahkan atas serangan teror yang melanda Filipina.

Pekan lalu para pemilih sepakat menerima wilayah otonom yang lebih kuat dari Filipina selatan. Harapannya, keputusan ini akan membawa kedamaian dan pembangunan setelah bertahun-tahun perang yang telah menelan korban dan mengakibatkan kemiskinan.

Disisi lain, Provinsi Sulu yang masih masuk kedalam area Jolo justru tidak menginginkan adanya wilayah baru. Pemerintah setempat mempertanyakan undang-undang yang menetapkan wilayah tersebut di hadapan Mahkamah Agung.

Lihat juga: Basuki Tjahaja Purnama Di Panggil Calon Istri Yeobo

Diluar suara Sulu, undang-undang menyatakan bahwa provinsi tersebut akan tetap dimasukkan dalam entitas politik baru karena para pemilih dari wilayah otonom saat ini mendukungnya secara keseluruhan.

Sementara itu dalam sebuah pernyataan, Menteri pertahanan Delfin N. Lorenza mengutuk pemboman dan mengatakan dia telah mengarahkan pasukan untuk mengamankan tempat-tempat ibadah dan ruang publik.

“Tetap tenang dan hindari menyebarkan kepanikan di komunitas kita masing-masing demi mencegah kemenangan terorisme,” kata Lorenzana.