Benar kubu yang tidak tau aturan, sok hebat, main ancam pula lagi.
K24news.me – Capres dan Cawapres Prabowo dan Sandiaga ingin mengubah misi yang telah disetor ke KPU. KPU menyatakan perbaikan dokumen misi dan program kandidat Pilpres 2019 tidak dapat dilakukan lagi.

Prinsipnya adalah misi, Program pasangan Capres dan Cawapres merupakan bagian tidak terpisahkan dari proses pendaftaran. Karena posisi regulasinya sudah seperti itu, maka sudah tidak dimungkinkan lagi ada perubahan misi dan program dari pasangan Capres dan Cawapres, seperti yang dikatakan Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Salinan misi merupakan salah satu syarat proses pendaftaran Capres dan Cawapres. Karena tahap proses pendaftaran itu sudah dilalui, dokumen misi itu tidak dapat diubah lagi.
Enggak jelas apa alasan mereka ingin mengganti misi. Apakah sadar kalau misi jelek sehingga mereka mau mengubahnya ? Ataukah sudah sadar misi lebih terlihat seperti rayuan kosong? Ataukah mereka merasa visi misinya terlalu berat sehingga mau diganti dengan yang lebih mudah? Itu sudah terlambat. Ibarat dikasih tugas, dijawab, kemudian jawaban dikumpulkan, ehh masa mau ditarik lagi untuk direvisi. Logika Konyoll..
Timsesnya pun aneh. Katanya revisi untuk melengkapi gagasan yang belum tercantum. Mereka sudah pasti ngumpul bareng, membahas ini dengan bareng, harusnya bisa membuat visi misi dengan matang. Ya sudah lah, mereka memang aneh sih. Dan pura-pura lugu tidak tahu aturan.
Dan ini yang lebih lucu lagi. Sok galak tapi ternyata sama aja. Mantan ketua MPR tapi tidak tau aturan. Pura-pura pikun mentang-mentang sudah tua.
Dewan pembina BPN Prabowo-Sandi, Amien Rais, memperingatkan KPU soal Revisi visi misi yang tidak dapat diganti lagi.
Amien Rais, memperingatkan KPU soal Revisi visi misi yang tidak dapat diganti lagi.
Silakan nilai apakah ini peringatan, ultimatum atau bahkan ancaman buat KPU.
“Cuma gini cuma, saya hanya berhati-hati Saudara-saudara KPU, Anda hanya pelaksana. Di sini saya katakan, tolong, jangan sok kuasa. Anda itu ahnya pelaksana ya,” kata Amien Rais.
Dia lalu membahas soal pemilihan umum yang transparan, jujur, dan adil. Amien kembali memperingatkan KPU. “Nanti yang akan mendapatkan nasib buruk ya, yang nasib tidak diinginkan itu adalah pihak yang merasa tidak memperoleh sebuah pileg yang transparan, yang luber, yang jujur. Jadi bahkan saya katakan deh, PKU hati-hati, masa ada daftar pemilih tetap sekian juta ternyata bodong. Kemudian ada e-KTP ada ratusan ribu dibuang ke tong sampah, dibuang ke semak berlukar dan lain-lain. Ini apa-apaan ya,” kata Amien.
Sekali lagi Amien meminta KPU tidak bertindak semau-maunya atau sok berkuasa. “Saya memang bilang KPU, tolong jangan sok berkuasa. Anda, sekali lagi, hanya pelaksana, yang menentukan adalah yang bermain dalam hal ini pasangan Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandiaga ya. Jadi tolong, karena kita sudah lebih pandai dari KPU, insyaallah kita punya tenaga IT juga tidak kalah. Jadi jangan macam-macam ya,” kata Amien.
Waduh, kok ngomongnya gitu. Yakin tuh e-KTP ang tercecer jumlahnya ratusan ribu? setau penulis ada 3 apa 4 kasus tercecernya e-KTP masing-masing jumlahnya hanya ribuan, ditotalkan paling hanya belasan ribu. Ini omongan kok sampai ratusan ribu? Tanggung sekali, kok gak sekalian bilang 7 kontainer e-KTP.
Amien Rais ini mirip saat mau jewer ketum Muhammadiyah, omongannya tidak sopan.
KPU sudah jalankan aturan, bapak tua ini malah tidak senang. Salah sendiri siapa suru timses Capres sebelah tidak buat dengan matang? Dia sendiri sok atur KPU dengan kata yang bernada seperti mengancam. Lagi-lagi narasinya terkesan ingin transparan. Sebuah strategi pembusukan KPU ternyata masih terus berlanjut.
Daripada bilang KPU jangan sok kuasa, lebih baik peringati diri sendiri agar bapak tua ini jangan sok atur orang lain apalagi dengan cara tidak langsung meminta pihak lain melenceng dari aturan. kalau mau main beginian, lebih baik atur anaknya yang dokter itu biar jangan sok tau dan sok bisa analisis luka aniaya. Lebih baik intropeksi diri sendiri agar jangan sok hebat mau jewer orang lain.
lucu banget jadi orang, katanya mau bicara soal revolusi moral. Beginikah moral yang mau dipamerkan pak? Revolusi dulu moral sendiri. Ngomong aja sembarangan dan tidak tau autran. Malu dong.
Bagaimana menurut kalian ?