Seputar Berita Terkini dan Terupdate SeIndonesia

Krisis Venezuela: Guaido Janji Salurkan Bantuan Kemanusiaan, Maduro Bersikukuh Menolaknya

Krisis Venezuela: Guaido Janji Salurkan Bantuan Kemanusiaan, Maduro Bersikukuh Menolaknya

Pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido (kanan) dan Presiden Nicolás Maduro (kiri)

Pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido berusaha meyakinkan puluhan ribu pendukungnya bahwa bantuan kemanusian akan didatangkan, walaupun ditentang oleh Presiden Nicolás Maduro.

Dihadapan massa pendukungnya di Caracas, Guaido juga mengatakan bahwa “perampas kekuasaan (Maduro) harus pergi”.

Sebelumya, Nicolas Maduro mengatakan kepada BBC bahwa dia tidak akan mengizinkan bantuan makanan dan obatan karena itu adalah cara bagi AS untuk membenarkan upaya intervensinya.

Lihat juga: Pembelot Maduro: 90 Persen Militer Venezuela Sengsara

AS dan sebagian besar negara Barat telah mengakui Guaido sebagai presiden sementara Venezuela.

Maduro, yang didukung Rusia dan China, berada dalam tekanan yang makin membesar agar digelar pemilu prsiden di tengah memburuknya krisis ekonomi dan tuduhan korupsi yang meluas dan pelanggaran HAM.

Apa yang dikatakan Guaido?

Guaido mengatakan kepada para pendukungnya di ibukota bahwa bantuan kemanusiaan akan didatangkan ke Venezuela pada 23 Februari.

Guaido
Guaido mengatakan kepada para pendukungnya di ibukota bahwa bantuan kemanusiaan akan didatangkan ke Venezuela pada 23 Februari.

“Hampir 300.000 orang warga Venezuela akan mati jika bantuan tidak masuk. Ada hampir 2 juta orang yang kesehatannya terancam,” katanya.

Pekan lalu, truk pertama yang membawa bantuan kemanusiaan AS untuk Venezuela tiba di kota Cucuta di perbatasan Kolombia-Venezuela.

Truk itu diparkir dekat jembatan Tienditas, yang sejauh ini tetap diblokir oleh militer Venezuela.

Apa yang dikatakan Maduro dalam wawancara dengan BBC?

Dalam wawancara dengan wartawan BBC Orla Guerin, Maduro menyebut pemerintahan Presiden AS Donald Trump sebagai “gerombolan ekstrimis” dan menuduh AS sebagai penyebab krisis di negaranya.

Dia juga menegaskan tidak akan mengizinkan bantuan kemanusiaan AS ke Venezuela.

Nicolas Maduro
Nicolas Maduro – yang masih mendapat dukungan Turki, Rusia dan Cina dan, yang terpenting, militer Venezuela – mengatakan dia tidak melihat perlunya pemilu presiden dalam waktu dekat.

“Mereka adalah penghasut perang demi menguasai Venezuela,” katanya.

“Apa itu logis, apakah beralasan, untuk mengulang pemilu?” Maduro bertanya balik.

Lihat juga: Senjata Yang Membuka Pintu Pecahnya Perang Nuklir Di Dunia

Hubungan AS-Venezuela makin memburuk setelah pemerintahan Donald Trump menjadi salah satu negara pertama yang mendukung Guaido sebagai pemimpin sementara.

Sebagai tanggapan, Venezuela memutuskan hubungan diplomatik dengan AS. Sementara Trump mengatakan penggunaan militer tetap menjadi salah satu “Pilihan”.

 perbatasan Kolumbia-Venezeula.
Iring-iringan truk AS yang membawa bantuan makanan dan obat-obatan yang tiba di perbatasan Kolumbia-Venezeula.

AS, yang menuduh pemerintah Maduro melakukan pelanggaran HAM dan Korupsi, juga mendorong dunia internasional untuk menekan Maduro agar turun dari kursi presiden.

Trump telah menerapkan serangkaian sanksi terhadap perusahaan minyak BUMN Venezuela, PDVSA, dengan tujuan menekan sumber pendapatan utama Venezuela.

Venezuela amat tergantung pada AS di bidang perminyakan mengingat sebanyak 41 % ekspor minyak Venezuela dikirim ke AS.

Dalam beberapa tahun terakhir AS telah membekukan aset Maduro di AS, membatasi akses Venezuela ke pasar AS, serta memblokir transaksi terhadap mereka yang terlibat dalam perdagangan emas negara itu.

Selama bertahun-tahun rakyat Venezuela menghadapi kekurangan bahan-bahan pokok seperti obatan dan makanan.

Venezuela

Sebanyak 3 juta orang, atau 10% dari total populasim telah meninggalkan negara itu semenjak ekonominya memburuk pada tahun 2014, menurut PBB.

Apa yang melatari krisis di Venezuela?

Maduro, yang berkuasa sejak 2013m terpilih kembali untuk masa jabatan kedua melalui pemilu tahun lalu.

Namun pemilu itu diwarnai kontroversi, karena banyak kandidat oposisi dilarang mencalonkan diri atau dipenjara, dan diklaim ada kecurangan selama pemilu.

Venezuela

Dan, ketua Majelis Nasional yang dikendalikan tokoh oposisi Juan Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden sementara Venezuela pada 23 Januari.

Guaido mengatakan konstitusi memungkinkan dia mengambil alih kekuasaan sementara ketika kehadiran Maduro sebagai presiden dianggap tidak sah.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *