Jakarta, K24news Indonesia – Akademisi dan pengamat politik Rocky Gerung menegaskan tidak pro terhadap calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, meski mengaku sama-sama oposisi. Alih-alih memberi perlakuan khusus dengan menggelar ‘karpet merah’ untuk Prabowo, Rocky mengaku sikapnya saat ini hanya hendak ‘menggulung karpet istana’.
Hal itu disampaikan Rocky dalam kuliah umum bertajuk ‘Berpolitik dengan Akal dan Nalar’ yang digelar di Halaman ADITV, Yogyakarta, yang disiarkan secara langsung secara online, pada Jum’at (22/02).
Lihat juga: Leeteuk ‘SUJU’ Akui ‘Deg-degan’ Bisa Duet Dengan Rossa
“Kalau saya dituduh pro Prabowo, saya enggak. Saya oposisim kenapa mesti dihubungkan? Saya tidak akan menggelar karpet merah untuk Prabowo, karena dia punya banyak karpet dan warnanya macam-macam, tapi saya akan menggulung karpet istana,” ujar Rocky.
Dalam acara tersebut, tampil pula tokoh politik kubu oposisi sekaligus politikus senior PAN Amien Rais. Moderator acara adalah putrinya, Hanum Salsabiela Rais.
Diketahui, kompetitor Prabowo di Pilpres 2019 merupakan capres nomor urut 01 Joko Widodo yang juga masih menjabat sebagai Presiden RI.

Rocky kemudian mengajak pihak yang hadir untuk mengerahkan usaha untuk ‘menggulung karpet istana’. selanjutnya.
“Energi hari ini sampai pelaksanaan Pemilu 2019 fokus kita gunakan untuk menggulung karpet yang sudah bau. Anda akan kaget nanti, dibawah karpet itu sebenarnya kolam butek yang ditutupi selama ini, itu yang saya sebut dengan black market of justice under carpet”, pungkasnya.
Lihat juga : Bakar Diri Keluarga Di Sukabumi Diduga Diawali Pembunuhan
Sebagai oposisi, Rocky juga menyinggung petahana yang dia anggap tidak bisa merespons kritik publik dengan cara yang elok. Rocky membandingkannya dengan salah 1 pahlawan nasional Agus Salim ketika menanggapi cibiran yang dilontarkan peserta dalam sebuah forum.
“Haji Agus Salim dalam 1 perdebatan politik, beliau memberikan ceramah, lalu ada pengganggu dari ujung sana menirukan suara kambing. Dia tidak bilang sudah upload. Dia bilang saudara panitia, setahu saya, saya diundang di forum manusia, kenapa ada binatang di ujung sana,” tuturnya.
“Itu datang dari kecerdasan. Sehingga makhluk penggangu tadi pelan-pelan pulang,” imbuh Rocky.
Rocky menilai kemampuan dalam merespons kritik secara cerdas tidak dimiliki pemimpin saat ini.
“Kalau sekarang, barusan dikritik sedikit, sang penguasa langsung muncul di media untuk klarifikasi. Tidak punya kemampuan mengembangkan imajinasi bagaimana berdebat, berpolitik yang baik,” kata Rocky.