Jakarta, K24news.me Indonesia — Calon Wakil Presiden 02 Sandiaga Uno kerap menyebut istilah emak-emak dalam berbagai kesempatan, tidak terkecuali di debat Pilpres 2019 terakhir. Istilah ini lantas mendapat protes oleh warganet, hingga sempat menjadi salah satu topik populer di Indonesia.
Sebagian netizen menganggap istilah tersebut tidak tepat digunakan ketika menjelaskan program yang ditujukan untuk perempuan seperti dicuitkan @mika.
“Bagaimana mungkin dalam debat nasional dia dengan mudah memanggil perempuan dengan sebutan emak-emak sementara tengah menjelaskan keseluruhan program untuk perempuan,” cuitnya.
Lihat juga: Beli HotelTonight, AirBnB Kini Sewakan Kamar Hotel
Sebagai lain memprotes juga kalau istilah ini terlalu mengenralisasikan kaum perempuan, cuit akun @salsabilaudrey.
“Mungkin mereka mesti lebih hati-hati melakukan generalisasi perempuan menjadi emak-emak. Orang-orang bisa menganggapnya sebagai kiasan yang negatif terhadap perempuan.”
Akun @amandazevannya mengungkapkan kebosanannya dengan isttilah emak-emak yang sering digunakan Sandi.
“Saya mendelikkan mata tiap kali mendengar ‘emak-emak’,” cuitnya.
Lihat juga: Samsung Tidak Berstrategi Buat Jual Ponsel Premium
Sejak awal kampanye, Sandiaga Uno memang kerap menyebut istilah emak-emak. Bahkan dia menyebut kalau pihaknya ingin berjuang bagi kesejahteraan kaum ibu.
“Kami akan berjuang untuk partai emak-emak. Kami ingin harga-harga pangan terjangkau,” jelas Sandi, Jumat (10/8/2018).
Sandi mengakui pihaknya memang hendak fokus ke pembenahan perekonomian di Indonesia jika terpilih kelak.