Seputar Berita Terkini dan Terupdate SeIndonesia

Cuaca Buruk, 2 Pesawat Hampir Tidak berhasil Mendarat di Tarakan

Pesawat

 

Jakarta, K24news Indonesia – 2 Pesawat maskapai Lion Air hampir tidak dapat mendarat di Bandara Juwata Tarakan, Kalimantan Utara akibat cuaca buruk. Dua pesawat Boeing tersebut sempat berputar-putar di langit Tarakan sebelum mendarat.

Merujuk dari informasi Basarnas Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur, salah satu pesawat itu menempuh penerbangan Balikpapan-Tarakan. Sementara 1 pesawat lagi Surabaya-Tarakan.

“Seluruhnya penumpang selamat,” ucap Kepala Seksi Operasi Basarnas Kaltim-Kaltara, Octavianto mengutip antara, Sabtu (2/11).

Octavianto menyampaikan bahwa pesawat Boeing 737-9 GP dengan nomor penerbangan JT768/8738/PK-LJU dari Surabaya menuju Tarakat pergi pada pukul 15.10 WITA. Dijadwalkan tiba di Tarakan pukul 19.10 WITA.

Tapi pada saat bakal mendarat, 2 pesawat milik Lion Air ini berputar-putar di langit Tarakan.

Beberapa jam kemudian kedua pesawat tersebut berhasil mendarat di Bandara Juwata Tarakan. Pesawat dari Balikpapan mendarat pukul 20.16 WITA.

Lihat juga: Kepala Dinas Pariwisata DKI Minta Distafkan Anies

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan perubahan suhu dan cuaca akan mulai berlangsung terkait peralihan dari periode panas ke musim hujan.

Masa-masa suhu panas ekstrem sudah terlewati. Sepekan ke depan diperkirakan akan terjadi hujan lebat di sejumlah daerah.

Jikalau soal suhu panas, fase atau periode saat ini untuk suhu panas sudah lewat. Maka sampai Desember nanti potensi yang mencapai 39 sudah terlewati,” terang Kepala Sektor Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (31/10).

Miming mengatakan bahwa potensi cuaca ekstrem itu terjadi dikarenakan 3 bulan terakhir yakni masa transisi pergantian musim atau pancaroba.

“Jadi September, Oktober, November ini potensi cuaca ekstrem sangat signifikan Berjalan artinya bakal ada puting beliung, petir, hujan es, hujan lebat, disertai angin kencang dan petir. Kalau ini bulan Oktober, kita ini masih di masa transisi,” tutur dia.

Usai Menyetir dengan Kaki Pengemudi di Siprus Disidik Polisi

Siprus

 

Jakarta, K24news Indonesia – Polisi Siprus sedang menyelidiki suatu seseorang pengemudi Pria menggunggah video yang memperlihatkan ‘keahliannya’ menyetir dengan kaki di sepajang jalan raya di Siprus, Mediterania Timur.

Video tersebut viral pada Jumat (1/11) maka menarik perhatian penegak hukum di negara tersebut.

Dalam video berdurasi 2 setengah menit itu, pengemudi tampak ‘memegang’ kendali stir menggunakan ke-2 kaki yang dibalut kaus kaki hitam.

Lihat juga: Kepala Staf Presiden Ukraina Ingin Mundur, Setelah Bekerja 2 Bulan

Tetapi video tersebut hanya memperlihatkan setengah bagian stir, sehingga tidak didapati apakah tangan pengemudi memegang kendali pada bagian bawah stir.

“Investigasi telah dibuka dan pengemudi sudah dipanggil untuk diinterogasi,” kata polisi Siprus lewat akun Twitter resmi.

Kasus ini membuat polisi Siprus mengeluarkan peringatan keras tentang aturan mengemudi. Hukum Siprus menyatakan bahwa pengemudi mesti memanfaatkan tangan untuk mengendalikan stir. Memanfaatkan bagian badan lain dengan tidak bertanggung jawab bakal dijerat oleh Undang-Undang.

“Mengemudi bukanlah permainan atau lelucon, kita seluruh memiliki tanggung jawab utnuk berhati-hati, tunjukkan rasa hormat tidak hanya untuk kehidupan kita sendiri namun orang lain,” lanjut polisi.

Kepala Dinas Pariwisata DKI Minta Distafkan Anies

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

 

Jakarta, K24news Indonesia – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta sudah menerima surat pengunduran diri Edy Juanedi. Edy yaitu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.

Kepala BKD Chaidir menyampaikan bahwa Edy meminta sendiri untuk mengundurkan diri. Edy sendiri yang meminta untuk diturunkan jabatannya.

“Dia hanya menyebut mengundurkan diri dari jabatannya dan minta menjadi staf di Anjungan Dinas Pariwisata,” kata Chaidir saat dihubungi, Jumat (1/11).

Surat pengunduran diri Edy, kata Chaidir, di terima per tanggal 31 Oktober 2019. Surat tersebut ditujukan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan di terima oleh Sekretaris Daerah DKI Saefullah.

Lihat juga: Perayaan HUT OPM 1 Desember, Menkominfo: Tak ada pembatasan internet

“Benar tanggal 31 di sampaikan kepada Gubernur lewat Pak Sekda,” papar dia.

Chaidir menyebutkan Edy tidak menyertakan argumen apapun terkait pengunduran Beliau. Chaidir juga membantah turunnya Edy karena permasalahan dana influencer sebesar Rp 5 Miliar.

“Enggak, enggak mungkin soal influencer,” tegas Chaidir.

Ke depannya posisi Kepala Dinas Pariwisata bakal diisi oleh pelaksana tugas. Chaidir menyampaikan posisi Plt dapat diseleksi setelah mendapatkan tutorial dari Anies.

Lihat juga: Polisi Menangkap 4 Distributor PSK di Kota Bunga Cianjur

“Seleksi diisi dahulu oleh Plt. Kita mengikut petunjuk pemimpin saja,” tutup dia.

Diawal mulanya Dinas Pariwisata tersandung kasus dana promosi influencer sebesar Rp 5 miliar. Budget itu ketahuan untuk membiayai aktivitas promosi pariwisata ibu kota lewat sarana sosial.

Berdasarkan usulan pada kebijakan Umum APBD Plafon Prioritas Biaya Sementara (KUAPPAS) DKI 2020, dana itu dapat dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan pariwisata yang oleh influencer di alat sosial.

Dana sebesar Rp 5.008.691.930 itu disasarkan pada 5 influencer. Influencer dengan cara umum ialah orang yang memiliki pengikut relatif besar di fasilitas sosial mereka dijadikan model panutan.

Belakangan, Asiantoro mengemukakan budget tersebut telah dicoret karena efisensi biaya yang dilakukan oleh DKI Jakarta K24news sudah coba menghubungi Edy tetapi belum meraih konfirmasi.