Seputar Berita Terkini dan Terupdate SeIndonesia

AS Meluncurkan Roket Falcon 9 Dan Kapsul Crew Dragon

AS Meluncurkan Roket Falcon 9 Dan Kapsul Crew Dragon

Roket Falcon 9

Amerika Serikat mengambil langkah besar demi bisa menerbangkan sendiri astronotnya ke luar angkasa dengan Roket Falcon 9. Sejak 2011, AS mengirim astronotnya dengan Soyuz milik Rusia.

Jakarta, K24news Indonesia – SpaceX, perusahaan milik Elon Musk, akan melakukan demonstrasi roket dan sistem kapsul baru: Roket Falcon 9 dan Kapsul Crew Dragon. Jika misi ini berfungsi baik, kapsul ini dapat membawa astronot ke luar angkasa.

Misi rutin ke stasiun ruang angkasa direncanakan dimulai pada akhir tahun ini.

Lihat juga: Hati-hati, Video Anak Di Youtube Disisipi Konten Bunuh Diri

Sejak pensiunnya pesawat ulang alik AS pada tahun 2011, AS belum mampu lagi untuk mengirim manusia ke orbit. Untuk mengirim astronotnya, AS menyewa pesawat Soyuz milik Rusia.

Roket Falcon 9 membawa Kapsul Crew Dragon, dan dijadwalkan lepas landas dari kompleks peluncuran Kennedy Space Center, Florida, pada hari Sabtu pukul 02.49 waktu setempat atau pukul 14.29 WIB.

Peluncuran ini sangat dinantikan karena merupakan peluncuran kapsul pertama dalam program kru komersial Nasa. Kapsul Crew Dragon bisa membawa manusia, tapi dalam peluncuran percobaan kali ini tidak akan membawa manusia.

Peluncuran dilakukan di Pad 39A yang bersejarah, tempat dimana Apollo pernah lepas landas ke Bulan dan Atlantis memulai perjalanan terakhirnya.

Roket Falcon 9

Mencoba Mengirim Boneka

Karena ini hanya demonstrasi, tidak akan ada astronot di dalam pesawat-tetapi akan ada manekin yang memakai baju luar angkasa.

Boneka ini, dijuluki Ripley, mengikuti karakter Sigourney Weaver dalam film Alien. Tubuh Ripley akan dilengkapi dengan berbagai macam sensor.

Ripley akan merekam apa yang dialaminya di dalam kapsul.

Lihat juga: Trik Ringan Ganti Kaki-Kaki Skutik Jadi ‘Motor Trail’

Bagi SpaceX, penerbangan ini adalah tonggak sejarah penting dalam 17 tahun perusahaan itu berkarya. SpaceX didirikan oleh pengusaha Elon Musk dengan tujuan khusus membawa orang ke luar Bumi.

“Menerbangkan orang ke luar angkasa adalah misi inti Space X,” kata Hans Koenigsmann, wakil presiden perusahaan.

“Tidak ada yang lebih penting dibandingkan tujuan awal itu dan kami sangat menghargai kesempatan dari NASA untuk melakukan ini.”

Roket Falcon sebelumnya digunakan untuk membawa kargo ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dan untuk menempatkan satelit di orbit. Roket ini telah melalui banyak percobaan selama bertahun-tahun dan sekarang memiliki sejarah penerbangan yang panjang.

Crew Dragon dibuat berdasarkan bentuk pesawat kargo ISS, tapi dilengkapi dengan sistem pendukung dan pendorong yang lebih kuat untuk menyelamatkan pesawat jika terjadi hal yang tidak diinginkan pada roket. Kapsul ini juga memiliki 4 parasut untuk mengendalikan turunnya ke Bumi.

Kapsul ini akan turun di Atlantik, tidak jauh dari Kennedy.

NASA

Bagaimana NASA Berubah Sejak Pesawat Ulang Alik Pensiun?

NASA sekarang mengontrak SpaceX.

Di masa lalu, para insinyur NASA memiliki kontrol top-down terhadap semua aspek desain pesawat dan mereka kan memiliki dan mengoperasikan pesawat itu. Namun, hubungan NASA dan SpaceX sama sekali berbeda.

Sekarang ini, NASA menetapkan berbagai persyaratan, dan industri yang bekerja sama dengannya diberikan kebebasan untuk memenuhi permintaan itu.

Pejabat NASA masih memonitor setiap proses, tetapi pendeketan seperti ini dianggap lebih cepat, efisien, dan murah.

“Saya sepenuhnya berharap kita akan belajar sesuatu pada penerbangan ini,” kata Bill Gerstenmaier, kepada wahana antariksa NASA.

“Saya jamin tidak semuanya akan bekerja dengan benar. Tapi tidak masalah. Itulah yang ingin kami lakukan. Kami ingin memaksimalkan pembelajaran kami sehingga, saat penempatan kru, kami sudah siap melakukan misi yang sesungguhnya dan memastikan keselamatan mereka.”

SpaceX

Bagaimana Seharusnya Hasil Misi Ini?

Peluncuran ini akan mirip dengan misi SpaceX lainnya. Roket akan lepas landas dan setelah beberapa menit, dia melakukan pemisahan.

Segmen Falcon bagian bawah kembali ke Bumi untuk mendarat, dan segmen bagian atas terbang menuju orbit,

11 menit setelah penerbangan, Dragon dilepaskan dan akan berjalan sendiri menuju stasiun.

Salah satu perbedaan besar antara misi ini dan penerbangan kargo standar adalah cara pendekatan dan keterikatan pada ISS.

Para astronot ISS akan mengawasi dengan seksama untuk melihat apa kapsul bekerja sebagaimana mestinya.

Dragon direncanakan untuk berada di stasiun sampai hari Jumat.

Kirk Shireman, manajer program Stasiun Luar Angkasa Internasional NASA, mengatakan: “Anda mendengar kami berbicara tentang-operasi ini sebagai uji coba, itu memang benar. Meski begitu, kami melihatnya sebagai misi nyata, misi yang sangat krisis.

“Ada 3 orang yang bekerja di ISS. Jadi misi ini, yang menuju ISS untuk pertama kalinya, harus berhasil; ini harus berhasil.”

 


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *