Seputar Berita Terkini dan Terupdate SeIndonesia

Bendungan Katulampa Siaga 2, Jakarta Waspada Banjir Kiriman

Ilustrasi Bendungan Katulampa

Ilustrasi Bendungan Katulampa.

Jakarta, K24news Indonesia — Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor membuat Tinggi Muka Air (TMA) Bendungan Katulampa hingga sempat mencapai 170 cm pada pukul 21.00 WIB dengan status siaga 2. 

“Antisipasi 6-9 jam ke depan, air akan sampai di Pintu Air Manggarai,” jelas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta dalam keterangan resmi, Selasa (23/4).

Lihat juga: KPK akan Panggil Menteri yang Disebut Beri Uang ke Bowo Sidik

BPDP pun meminta warga Jakarta, khususnya yang tinggal di sekitar bantaran kali Ciliwung untuk waspada. Adapun wilayah yang akan dilewati kiriman air dari Bogor tersebut, yakni Srengseng Sawah, Rawajati, Pangadegan, Cikoko, Pejaten Timur, Kebon Baru, Bukit Duri, Balekambang, Cililitan, Cawang, Bidara Cina, dan Kampung Melayu. 

BPDP menyebut telah meminta camat dan lurah di wilayah-wilayah tersebut untuk menyebarkan informasi tersebut kepada para warganya. Informasi diberikan melalui media sosial serta SMS blast. 

Sementara update terkini dari BPDP, tinggi muka air Bendungan Katulampa telah kembali menurun pada pukul 22.00 WIB mencapai 150 cm.


Lihat juga: Dahsyatnya Banjir Bandang Sentani, Pesawat Terseret Dari Bandara ke Jalan

Abu Bakar Ba’asyir Cerita Di Balik Bebas Tanpa Syarat

Menhirup udara bebas

K24News – Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba’asyir bersiap menghirup udara bebas. Pada awal pekan depan setelah Presiden RI Joko Widodo menyetujui pembebasan tanpa syarat terhadap pria berusia 81 tahun itu.

Kepastian bebas tanpa syarat itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai Bulan Bintang sekaligus penasehat hukum Jokowi-Ma’ruf Amin. Yusril Ihza Mahendra, ketika menjenguk Ba’asyir di Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/1/2019).

Proses pembebasan pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Sukoharjo itu tinggal menunggu surat yang dikeluarkan Kementerian Hukum dan HAM RI.

Yusril mengatakan, alasan kemanusiaan dan faktor kesehatan menjadi alasan Jokowi menyetujui pembebasan Ba’asyir.

“Karena dipidana selama 15 tahun, dan sampai saat ini beliau sudah menjalani selama 9 tahun. Jadi sudah saatnya untuk dibebaskan,” ungkap Yusril.

Yusril menyebutkan, upaya pembebasan Ba’asyir sebenarnya sudah dilakukan sejak Desember 2018 lalu. Namun, ketika itu masih ada syarat yang perlu dipenuhi. Upaya itu kemudian berujung gagal.

Atas persetujuan Presiden, lanjut Yusril, dia pun segera mengurus proses negosiasi pembebasan Ba’asyir.

Yusril menuturkan, pemberian bebas tanpa syarat itu sekaligus menepis isu jika Ba’asyir akan dijadikan sebagai tahanan rumah.

“Kali ini, Insya Allah berhasil, karena Presiden sudah setuju. Dan semalam sudah memberitahukan ke Menkumham, Pak Kapolri juga sudah tau dari awal soal ini. Insya Allah tidak ada permasalahan apa-apa,” tuturnya.

“Beliau minta waktu 3-4 hari untuk membereskan barang-barangnya dulu. Awal minggu depan proses administrasinya akan diurus oleh Kalapas. Minggu depan sudah bebas,” lanjut dia.

Kembali Ke Kampung Halaman Abu Bakar Ba’asyir

Yusril menyampaikan, setelah bebas, Ba’asyir akan kembali ke kampung halamanya di Solo, Jawa Tengah, dan akan tinggal bersama putranya, Abdul Rohim.

Pernyataan itu juga diamini oleh Abdul Rohim. Kata Abdul, setelah bebas, Ba’asyir akan menetap dan tinggal bersama dirinya didalam pondok.

Abdul juga belum dapat memastikan apakah ayahnya akan kembali melakukan kegiatan dakwah atau tidak, mengingat usianya yang sudah semakin tua.

“Kondisi beliau tidak seperti dulu, ya. Usia beliau sudah tua, tentu kegiatan-kegiatan dakwah tidak seperti dulu. Mungkin beliau akan banyak istirahat dirumah,” tuturnya.

Abdul ungkap , keluarga sangat bersyukur dan gembira atas dibebaskannya Ba’asyir dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur.

Dia juga menyampaikan, keluarga akan mengelar syukuran untuk menyambut kepulangan Ba’asyir dengan mengundang tetangga di Pondok Pesantren Al Mukim Ngruki Cemani, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Rencana kita akan adakan syukuran kecil-kecilan di pesantren dengan mengundang tetangga sekitar. Syukuran untuk menyambut ayah kami yang dipenjara bisa pulang,” pungkas dia.