Seputar Berita Terkini dan Terupdate SeIndonesia

Facebook Messenger, Instagram, WhatsApp, Akan Diintegrasikan

Mark Zuckerberg

K24News – CEO Facebook Mark Zuckerberg disebut sedang mempertimbangkan rencana pengintegrasian platform pengirim pesan pada WhatsApp, Instagram, dan Facebook Messenger.

Rancangan Facebook itu akan memungkinkan pengguna mengirimkan pesan antar-ketiga platform tersebut.

Diberitakan New york Times pertama kalinya, ketiga aplikasi akan tetap beroperasi secara terpisah. Hanya saja infrastruktur dasar ketiganya disatukan lewat pengkodean ulang.

Lihat Juga: Barcelona Kalah Lagi Tanpa Messi

Seorang pengguna WhatsApp akan dapat, misalnya, mengirim pesan teks untuk pengguna Instagram tanpa perlu berganti aplikasi.

Rencana Zuckerberg berpotensi mengubah cara miliaran pengguna aplikasi tersebut untuk terhubung satu sama lain, dan di saat bersamaan memperkuat cengkraman Facebook atas penggunannya. 3 aplikasi yang dimiliki Fb saat ini memiliki total 2.6 miliar pengguna.

Rencana ini juga memunculkan pertanyaan soal monopoli, kerahasiaan data, serta keamanan pengguna.

Lihat juga: Jack Ma Peringatkan Revolusi Teknologi Akan Picu Perang Dunia

Dengan menjahit insfrastruktur Facebook Messenger, WhatsApp, dan Instagram, Zuckerberg disebut Ny Times. Berharap para penggunanya tidak akan meninggalkan ekosistem perusahaannya dan beralih pada para pesaing seperti Google dan Apple.

Perubahan ini kontras dengan pernyataan Zuckerberg sebelumnya ketika mengakusisi WhatsApp dan Instagram — dua aplikasi yang tidak dikembangkan oleh Facebook — bahwa aplikasi itu akan dioperasikan secara terpisah dan memiliki otonomi dari perusahaan induk.

Rencana penggabungan platform pesan instan ketiga aplikasi itu saat ini masih dalam tahan awal dan ditargetkan selesai akhir 2019 atau awal 2020. Untuk mewujudkannya, Facebook akan mengerahkan ribuan pegawainya untuk menyusun ulang fungsi dasar ketiga aplikasi. Hal ini diungkapkan oleh seorang sumber yang namanya tidak ingin di ungkapkan, kepada NY Times.

Rencana ini muncul ketika Facebook terus menerus mendapat sorotan dalam 2 tahun terakhir atas tudingan terlibat dalam proses pemilihan umum di beberapa negara dan menjadi wadah penyebaran informasi palsu.

Lihat juga: Tabloid Indonesia Barokah Beredar Di Masjid Dan Ponpes Batang