Seputar Berita Terkini dan Terupdate SeIndonesia

Tito Karnavian Sindir Pemda ‘Endapkan’ APBD Hingga Rp2 Triliun di Bank

Tito Karnavian

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian

Jakarta, K24News Indonesia – Menteri dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan ada sang pemimpin daerah (pemda) yang menyimpan uang dari Terkaan pendapatan dan Belanja Wilayah (APBD) hingga Rp2 triliun di bank. Katanya hal itu terkabul karena beberapa pemda merasa lebih aman menyimpan uang APBD di bank daripada menggunakannya untuk masyarakat.

“Informasi dari Menteri Keuangan lebih kurang dari Rp2 Triliun itu disimpan di bank, resmi bukan untuk gerakan yang menyentuh spontan ke masyarakat, ke rakyat,” kata Tito dalam rapat kerja dengan Remunerasi II DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Rabu (6/11).

Lihat juga: Cuaca Buruk, 2 Pesawat Hampir Tidak berhasil Mendarat di Tarakan

Dia menegaskan bahwa hal tertulis sampai karena jumlahnya pemda merasa takut untuk membuat penyerapan hitungan atau memasang agenda untuk kepentingan yang memanfaatkan APBD.

Tito pun bicara bahwa kegelisahan mengejarkan aktivitas untuk masyarakat itu serta mengerjakan penyerapan APBD sebanyak pemda kaya di bawah 60%.

“Rasa kekhawatiran dari kepala area walhasil tidak mampu, tidak berani mengeksekusi karena takut dengan pihak (keamanan). Akibatnya mohon pemaafan ana meperhatikan para penyerapan pengeluaran di negeri banyak yang hanya 60 komisi bahkan ada yang kurang,” kata mantan Kapolri tersebut.

Berangkat dari itu, Tito menyuarakan bahwa Kemendagri dapat mengarahkan abdi negara penegak hukum dan pengawasan keuangan dalam rangka penolakan tindak pidana korupsi di jajaran pemda.

Lihat juga: Kepala Dinas Pariwisata DKI Minta Distafkan Anies

Ia pun menyatakan dapat mengoptimalkan peran inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendagri untuk bekerja sama dengan pemda dalam menempatkan langkah-langkah penangkalan korupsi.

“Untuk pembantahan korupsi yang paling utama yaitu kita menekankan pemeriksaan internal karena itu pengawasan internal di tanah linkage, terkoneksi dengan supervisi internal yang Itjen Kemendagri,” tutur Tito.