Seputar Berita Terkini dan Terupdate SeIndonesia

10 Years Challenge, Siasat Komunikasi Ma’ruf dengan Milenial

10 Years Challenge
Ma'ruf Amin
Istilah 10 Years Challenge dan DUDI dianggap sebagai strategi Ma’ruf yang berupaya mengubah citra ‘tua’ sekaligus memudahkan pemilih muda mengingat gagasannya.

Jakarta, K24news.me Indonesia – Calon wakil presiden 01 Ma’ruf Amin melontarkan 2 istilah, yakni DUDI dan 10 Years Challenge ketika berdebat dengan cawapres 02 Sandiaga Uno dalam debat cawapres Pilpres 2019, Minggu (17/3).

Istilah DUDI diucapkan Ma’ruf saat mengulas gagasannya tentang dana riset yang ditanyakan oleh Sandiaga. DUDI merupakan istilah Dunia Usaha-Dunia Digital. Sementara #10YearsChallenge, disampaikan ketika membicarakan soal ketenagakerjaan.

Pengamat politik Universitas Padjajaran Firman Manan menilai Ma’ruf tidak sedang berupaya mengubah citra ‘tua’ yang melekat pada dirinya lewat penggunaan istilah DUDI dan #10Yearschallenge. Menurutnya, Ma’ruf hanya memudahkan pemilih untuk mengingat gagasannya lewat istilah tersebut.

“Dua istilah itu lebih kepada upaya menanamkan agar pemilih itu, ya termasuk pemilih milenial, bisa dengan mudah melakukan recall, mengingat kembali apa sih gagasan kiai Ma’ruf,” ujar Firman kepada CNN, Senin (18/3).

Lihat juga: Cerita Agum Gumelar Soal SBY Ikut Teken Pemecatan Prabowo

Firman menuturkan penggunaan istilah untuk sebuah gagasan lebih mudah diingat ketimbang panjang lebar disampaikan. Gagasan yang sulit diingat, kata dia, juga tidak akan direspon positif oleh pemilih.

Terkait gagasan ketenagakerjaan dengan mengaitkan istilah #10YearsChallenge, Firman menilai hal itu bisa menarik perhatian pemilih milenial. Sebab, istilah #10YearsChallenge populer dikalangan milenial mesti tidak ada hubungannya dengan soal pendidikan atau riset.

“Jadi saya pikir strategi yang relatif baik juga. Itu kan cara menyampaikan pesan, gagasan, ide agar mudah diingat,” ujar Firman.

Fiman menilai Ma’ruf secara umum lebih unggul dalam debat melawan Sandi. Dia melihat Ma’ruf tidak hanya memperlihatkan dirinya sebagai ulama, melainkan sebagai calon pemimpin yang memiliki pemahaman, gagasan, dan kemampuan berkomunikasi yang baik.

“Kalau Sandiaga Uno kita sudah kenal, relatif memang seperti itu. Sehingga kalau melihat itu, kiai Ma’ruf sedikit lebih unggul dibanding Sandiaga Uno,” ujarnya.

Lihat juga: Jokowi: Hasil Survei Di Jabar Sudah Menang, Tapi Tipis Banget

Senada, Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun mengatakan Ma’ruf berhasil membantah persepsi orang yang menilainya tua. Pertama, dia melihat Ma’ruf mampu tampil prima selama beberapa jam berdebat dengan Sandiaga yang usianya jauh lebih muda.

“Kedua, beliau ingin menunjukkan memang betul orang tua, tetapi yang bia diterima oleh anak muda. Makanya dia banyak menggunakan istilah DUDI dan #10YearsChallenge,” ujar Rico kepada CNN.

Meski tampil di luar dugaan, dia mengatakan Ma’ruf tidak bisa dinilai unggul secara umum dalam debat cawapres. Sebab, dia melihat Sandiaga lebih baik dalam mempresentasikan gagasannya ketimbang Ma’ruf.

Lihat juga: Ditolak, Rocky Gerung Tetap Akan Menggelar TalkShow Di Jember

Dia melihat Sandi lebih demonstratif dalam presentasi, salah satunya ketika membantah kartu sakti baru Joko Widodo. Sandi tidak hanya menekankan kata-kata sebagaimana yang dilakukan Ma’ruf.

“Kiai Ma’ruf ini kekuatan pilihan kata dan diksinya seperti menggunakan kalimat bahasa arab, mengutip hadist, kaidah fiqih itu kan kuat sekali dia lebih memilih menggunakan kata-kata,” ujarnya.

“Jadi kalau presentasi Sandi lebih unggul. Tapi bisa jadi cara orang menilai Kiai Ma’ruf ini berbeda karena melihat dia sudah sepuh tapi mampu menandingi (Sandi),” ujar Rico menambahkan.

Jenggala Tegaskan Dukungan JK 100 Persen ke Jokowi-Ma’ruf

Jusuf Kalla

K24News – Jenggala Center, kelompok relawan sekaligus lembaga riset, mengklaim Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mendukung pasangan Capres dan Cawapres Jokowi-Ma’ruf. Klaim itu sekaligus menegaskan isu beredar yang menyebut JK tidak sepenuhnya berpihak pada pasangan nomor urut 01.

“Bapak Jusuf Kalla 100% mendukung Jokowi-Ma’ruf. Sehingga kalau ada isu di luar berbagai berita dan foto yang beredar seakan meragukan dukungan itu, maka kami katakan tidak benar” ujar ketua Tim Nasional Jenggala Center Iskandar Mandji di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Minggu (3/2).

Menurut Iskandar, JK berkeyakinan bahwa nasib Indonesia harus di tangan pemimpin yang punya pengalaman. Tidak hanya itu, dia melanjutkan JK menekankan  seorang pemimpin juga harus mengantongi kredibilitas.

Lihat juga: Ma’ruf Amin: Yang Tidak Percaya Jokowi Bangun Indonesia itu Ngigau!

“Beliau beranggapan masa depan bangsa negara ini harus dipimpin oleh orang yang berpengalaman, kredibilitas, dan berpihak pada rakyat,” Imbuh dia.

Jenggala Center adalah lembaga riset yang didirikan oleh JK. Selain bergerak di bidang riset, lembaga ini ikut berperan dalam pemenangan Jokowi-JK pada Pilpres 2014 lalu.

Dari pengamatan Jenggala Center, setidaknya ada 27 provinsi yang menurut mereka paslon Jokowi-Ma’ruf belum dipastikan menang. Sementara untuk provinsi lainnya, mereka yakin Jokowi-Ma’ruf pasti menang.

“Di 27 daerah ini cenderung naik turun. Kami fokus disana,” terang Iskandar.

Lihat juga: Cara Oppo Hilangkan Stigma Smartphone China

Pada pilpres kali ini, ia menyatakan pihaknya berada di kubu Jokowi. Salah satu metode kampanye yang akan mereka lakukan adalah bergerak dari pintu ke pintu untuk memperkenalkan program kerja dan keberhasilan pemerintahan Jokowi dalam 4 tahun terakhir.

Dengan kondisi saat ini, Iskandar yakin Jokowi Ma’ruf setidaknya akan mengungguli paslon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan perolehan suara nasional berkisar 55-60%.

Dalam acara rapat konsolidasi Jenggala Center tersebut dijadwalkan akan turut hadir Ketua Tim Kampanye Nasional Erick Thohir, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Presiden Joko Widodo.

 

Ma’ruf Amin: Yang Tak Percaya Jokowi Bangun Indonesia Itu Ngigau

Ma'ruf Amin

Cawapres Ma'ruf Amin menghadiri istigasah untuk bangsa dalam rangka Harlah Nahdlatul Ulama (NU) di gelanggang Remaja Senen, Jakarta, Sabtu, (2/2).

Jakarta, K24News Indonesia -Calon Wakil Presiden nomor urut 01 di Pilpres 2019. Ma’ruf Amin menyatakan Presiden Jokowi sudah banyak memberikan bukti dalam membangun Indonesia, salah satu nya melalui pembangunan Tol.

Hal itu Ma’ruf Amin sampaikan saat mengisi acara Istighosah bersama Warga Nahdliyyin di Gelanggang remaja Senen, Jakarta.

“Beliau [Jokowi] sudah bangun jalan tol, tol Jawa. Ente kalau pulang ke Jawa naik tol enak atau tidak? (dijawab peserta: Enak). Kalau yang bilang tidak ada, itu berarti tidur. Tidur, begitu bangun mengingau ‘enggak ada tuh’. Karena tidur enggak bangun-bangun,” kata Ma’ruf .

Lihat juga: Prabowo Sebut Menkeu Pencetak Utang, Jk Yang Penting Bisa Dibayar

Selain jalan tol, Ma’ruf Amin mengatakan pemerintahan Jokowi juga sudah memperbaiki mutu pendidikan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP).

“Kalau bilang enggak ada, berarti dia mengingau. Bangun, eh bangun,” ujar Ma’ruf.

Begitu pula halnya dengan program Jokowi lain seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS) maupun program Keluarga Harapan (PKH) yang menjadi bukti mantan Wali Kota Solo itu bekerja.

“Itu pada periode pertama, pada periode kedua Insyaallah akan lebih diperbesar lagi,” katanya.

Lihat juga: Ahmad Dhani Siap dipindahkan Ke Surabaya

Pada periode kedua, Ma’ruf berjanji dia dan Jokowi akan memaksimalkan sekaligus menyempurnakan program yang sudah dijalankan selama ini.

Untuk itu, dia meminta dukungan agar pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf dapat terpilih pada Pilpres 2019. Hal ini untuk memastikan program yang sudah berjalan dapat diteruskan.

“Mudah-mudahan Indonesia kedepan akan menjadi Indonesia yang maju dan sejahtera. Tidak ada lagi kesenjangan dan ketimpangan dari miskin dan kaya. Jangan sampai kaya terlalu kaya, miskin terlalu miskin,” katanya.

Amien Rais: Petahana Inkompeten Harus Diganti

Amien Rais

Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Amien Rais menyebut sudah saatnya pemerintahan Jokowi yang telah 4 tahun menjabat harus diganti.

Hal ini disampaikan Amien saat menyampaikan orasi di hadapan sejumlah alumni perguruan tinggi se-Indonesia yang hadir dalam kegiatan deklarasi untuk Prabowo-Sandi.

“Ini pertahana sudah inkompeten, tidak kapabel, memang harus diganti,” kata Amien di Padepokan Pencak Silat, Jakarta Timur, Sabtu (26/1).

Dia bertanya pada pendukung Prabowo-Sandiaga yang hadir dalam kegiatan itu terkait kepemimpinan Jokowi selama 4 tahun.

“4 Tahun petahana berkuasa, apa lebih baik atau buruk?,” kata Amien yang langsung dijawab koor kata buruk oleh peserta di acara tersebut.

“Jadi semua indikasi memang meluncurkan negatif, yaitu korupsi membuncah, orientasi ekonomi kesatu negara tertentu dan lain-lain,” kata Amien.

Lihat juga: Romarhumuziy Ingin Ahok Tidak Dilibatkan Di Tim Jokowi

Menanggapi pernyataan Amien Rais, Juru Bicara TKN Arya Sinulingga mengatakan agar Amien Rais menjaga tutur katanya.

“Amien Rais itu kan politikus senior, seharusnya menjaga ucapanya. Kita kan tahu track record dia,” kata Arya saat dimintai tanggapan atas pernyataan Amien Rais.

Selain menyebut Jokowi inkompeten sebagai Presiden, Amien juga menyinggung media massa yang dia anggap telah menjadi pelacur intelektual.

Sebab kata dia, kebanyakan wartawan hanya menyampaikan berita yang diinginkan oleh para pemilik modal.

“Jadi kita harap media masa kita, please jangan pernah menjadi pelacur intelektual,” kata dia.

Hal sama juga dikatakan oleh Rocky Gerung yang dalam kesempatan itu menyatakan bahwa Jokowi tidak memiliki kemampuan menjadi seorang pemimpin negara.

“Saya melihat dan menghargai Pak Jokowi sebagai sosok yang sederhana, tapi dia tidak cocok jadi pemimpin negara, kalau jadi pemimpin rumah tangga cocok, pemimpin keluarga cocok, tapi jadi presiden enggak,”katanya.

Lihat juga: Netflix Larang Tonton The Ted Bundy Tapes Sendirian

Tabloid Indonesia Barokah Beredar Di Masjid Dan Ponpes Batang

Tabloid Indonesia Barokah

K24News – Sebanyak 364 eksemplar tabloid Indonesia Barokah beredar di sejumlah wilayah kecamatan. Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dengan menyasar penyebaran pada masjid dan pondok pesantren (ponpes).

Koordinator Divisi Pengawasan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Batang, Mabrur di Batang, Sabtu (26/1), mengatakan bahwa beberapa eksemplar tabloid Indonesia Barokah itu sudah ada yang terdistribusikan dan ada yang belum.

“Tabloid ini telah beredar di hampir semua kecamatan dan sebagian lagi masih berada di masjid dan ponpes.  Saat ini, kami masih menunggu hasil kajian dari Bawaslu Pusat bersama Dewan Pers,” katanya.

Lihat juga: Romarhumuzy Ingin Ahok Tidak Dilibatkan Di Tim Jokowi

Dia mengatakan tabloid tersebut saat ini sebagian masih berada di masjid dan ponpes dann beberapa ada yang sudah diserahkan pada panitia pengawas kecamatan di masing-masing kecamatan.

Panwas pemilu, kata dia, tidak melakukan penyitaan tabloid Indonesia Barokah kecuali ada pihak yang menyerahkannya.

“Memang beberapa (Tabloid) sudah ada yang diserahkan di panwascam masing-masing. Demikian pula, juga ada yang masih berada di lokasi (masjid dan ponpes),” katanya.

Menurut dia, Bawaslu masih mengkaji permasalahan tersebut dan menginventarisasi tabloid itu sambil menunggu arahan dari Bawaslu Pusat.

“Permasalahan ini masih dalam proses pengkajian, kita masih menginventarisasi dulu dan menunggu arahan dari Bawaslu Pusat,” katanya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah meminta kepolisian mengusut beredarnya tabloid Indonesia Barokah yang tengah dipersoalkan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga.

Fahri menganggap keberadaan Indonesia Barokah justru berbahaya bagi kubu Joko Widodo-Ma’aruf Amin.

“Saya khawatir kayak ada langkah penggembosan kepada Pak Jokowi gitu loh ya. Kok tiba-tiba modus yang dituduhkan kepada Pak Prabowo itu ada di Pak Jokowi semua gitu,” kata Fahri di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat (25/1).

Kekhawatiran Fahri berangkat dari dugaan perpindahan tim sukses yang sebelumnya mendukung Prabowo dan kini berada di kubu Jokowi. Meski tidak menyebut nama, Fahri menyebut beberapa contoh polemik.

Diantaranya polemik pembebasan narapidana terorisme Abu Bakar Ba’asyir hingga kasus hoax Ratna Sarumpaet. Polemik tersebut kata dia, terindikasi operasi intelijen yang merugikan kubu Jokowi.

“Kalau saya melihatnya begitu, itu merugikan semua. Hati-hati lah Pak Jokowi karna ini sepertinya ada upaya Pak Jokowi kayak digeruduk pelan-pelan gitu,” katanya.

 

Abu Bakar Ba’asyir Akan ‘Pilih Bertahan Di Penjara Dan Tolak Bebas Syarat’

Abu Bakar Ba'asyir

K24News – Pengacara Abu Barak , Achmad Michdan, mengatakan bebas bersyarat sudah didapatkan kliennya sejak 13 Des 2018. Dan bahwa Abu akan teguh pada pendiriannya (menolak bebas bersyarat)”.

“Gak ada urusannya saya, mau ditahan besok, lusa, sampai seterusnya, gak ada masalah buat beliau, kan selalu bilang begitu.”

Achmad ditanya komentarnya setelah Presiden Jokowi mengatakan dia tidak akan “tabrak hukum” terkait rencana pembebasan Abu dengan menekankan menandatangani dokumen setia kepada NKRI sebagai hal mendasar.

Jokowi mengatakan rencana pembebasan itu didasarkan pada aspek “kemanusiaan” karena usia dan kesehatan Ba’asyir. Namun dia menekankan “Kita ini juga ada sistem hukum yang harus kita lalui, ini namanya pembebasan bersyarat. Bukan pembebasan murni, pembebasan syarat.”

Abu Bakar Ba'asyir
Presiden Jokowi mengatakan untuk bisa bebas bersyarat, Ba’asyir haru menandatangani surat pernyataan setia kepada NKRI dan Pancasila.

“Nah, syaratnya itu harus dipenuhi. Kalau ndak kan saya nggak mungkin nabrak. Ya kan? Contoh, setia pada NKRI, setiap pada Pancasila, itu basic sekali itu. Sangat prinsip sekali,” kata Jokowi kepada para wartawan Selasa (22/01).

Dia juga mengatakan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto, tengah mengkaji lebih lanjut.

Namun Achmad Michdan mengatakan dengan harus menandatangani dokumen taat kepada Pancasila, kondisi kembali seperti semula.

“Syarat yang mau dianulir itu yang sebetulnya menjadi kebijakan Pak Yusril, kebijakannya Pak Jokowi yang sudah dikonsultasikan ke Pak Yusril. Kalau itu pakai syarat lagi, sama kembali normal. Siapapun bisa itu, tidak perlu musti harus kebijakannya presiden untuk membebaskan,” kata Achmad.

Abu Bakar Beralasan

Dia juga menambahkan bahwa Ba’asyir juga mengatakan “kecintaan terhadap negara merupakan bagian dari iman.”

“Gak bisa diragukan. Bahkan dia ngomong kemarin, saya amat mencintai negara, bangsa serta rakyat Indonesia, itu statement saat kunjungan Yusril,” kata Achmad.

“Kan tinggal ditafsirkan, bahwa kecintaan terhadap negara kan lebih fleksible.. misalnya keyakinan kepada Islam dan kepada Pancasila dan barang kali itu tidak masalah. Kalau bicara Pancasila seolah-olah Islamnya tidak ada.. mestinya pandai ditafsirkan dan jangan kaku,” katanya lagi.

Menko Polhukam Wiranto dalam keterangan kepada pers Senin (21/01) menyatakan pembebasan Ba’asyir masih perlu pertimbangan terlebih dahulu, ” Dari aspek-aspek lainnya, seperti aspek ideologi Pancasila, NKRI, hukum dan lain sebagainya.”

Abu Bakar Ba'asyir
Abu Bakar Ba’asyir divonis 15 tahun penjara tahun 2011 lalu setelah dinyatakan terbukti mendanai pelatihan teroris di Aceh dan mendukung terorisme di Indonesia.

Wiranto mengatakan Presiden Jokowi sangat memahami permintaan keluarga yang meminta Ba’asyir segera dibebaskan dengan alasan kesehatan.

“Oleh karena itu, Presiden memerintahkan kepada pejabat terkait untuk segera melakukan kajian secara lebih mendalam dan komprehesif guna merespons permintaan tersebut,” ujar Wiranto.

Jumat (18/01) lalu, Yusril Ihza Mahendra yang menjadi penasehat hukum pasangan capres Presiden Jokowi-Ma’ruf menyatakan bahwa Presiden Jokowi akan memberikan pembebasan “tanpa syarat” kepada Abu Bakar.

Pembebasan dilakukan dengan alasan kemanusiaan, karena Ba’asyir dinilai sudah terlalu tua dan sudah menjalani 2 pertiga masa hukuman.

Ba’asyir sendiri di penjara untuk kedua kalinya tahun 2011 lalu, setelah dinyatakan bersalah dalam kasus pendanaan pelatihan teroris di Aceh dan mendukung terorisme di Indonesia.

Guru besar Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia, UII Yogyakarta, Mahfud MD, menulis melalui Twitternya mengatakan tidak mungkin Ba’asyir bebas murni.

“Tak mungkin Abu Bakar Ba’asyir (ABB) dikeluarkan dengan bebas murni sebab bebas murni hanya dalam bentuk putusan hakim bhw ybs tak bersalah. Yang mungkin, sesuai dengan hukum yang berlaku, ABB hanya bisa diberi bebas bersyarat. Artinya dibebaskan dengan syarat tertentu yang harus dipenuhi,” cuit Mahfud.

Twitter Mahfud MD

Dalam wawancara terpisah terkait rencana pembebasan Ba’asyir, Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Ade Irfan Pulungan, menyatakan bahwa rencana pembebasan ini dilakukan untuk membuang stigma Jokowi anti-Islam.

Abu Bakar telah menjalani 9 tahun dari hukuman 15 tahun penjara yang dijatuhkan padanya pada 2011 karna mendanai pelatihan terorisme di Aceh.

Ba’asyir menolak menandatangani dokumen taat kepada Pancasila sebagai syarat pembebasan setelah menjalani 2 pertiga hukuman.

Namun dia mendapatkan “keringanan” dari Presiden Jokowi dengan pertimbangan “Kemanusiaan”.

Abu Bakar Ba'asyir
Abu Bakar Ba’asyir menekankan tak mau menandatangani dokumen taat kepada Pancasila.

“Kita membuang stigma yang sampai saat ini menyatakan Pak Jokowi itu tidak dekat dengan umat Islam, kan ternyata tidak terbukti,” ungkap Irfan.

“Melakukan kriminalisasi ulama, tidak ada kan? dengan seperti ini kan, itu menampik semuanya,” lanjutnya.

Meski demikian, Irfan seperti anggota TKN lainnya bersikukuh bahwa pembebasan Ba’asyir bukan untuk kepentingan elektoral. “Ya itu tadi,  karena kemanusiaan, kita berharap melihat dari sudut pandang aja.”

Untuk Tarik Simpat Muslim Konsevatif

Hurriyah, pengamat politik Universitas Indonesia, memandang terdapat motif politik di balik keputusan pembebasan Ba’asyir.

“Ketika suasananya adalah kontestasi elektoral, maka pertimbangan elektoral masuk disitu,” ujar Hurriyah.

Menurutnya, Jokowi memberikan pembebasan “tanpa syarat” kepada Ba’asyir karena tengah menyasar pemilih Muslim konservatif.

Target suara itu dipilih karena jumlah suara ceruk tersebut cukup signifikan dibanding yang lainnya.

Najwa Shihab Diusulkan Jadi Moderator Debat, Ma’ruf Sebut Tak Masalah

K24News – Calon wakil presiden, Ma’ruf Amin. mengaku tidak masalah Najwa Shihab yang menjadi moderator debat publik kedua, 17 Feb 2019. Dua capres Joko Widodo dan Prabowo Subianto akan berkampanye dalam debat kedua nanti.

Menurut dia, nama yang telah ditampung KPU nantinya akan kembali dirembukkan bersama. Dia tidak mempersoalkan terkait sosok yang nanti memandu debat termasuk salah satunya presenter Najwa Shihab.

“Yang penting itu, ya artinya lurus, tidak berpihak, netral. Jadi siapa saja bukan masalah buat kami,” kata Ma’ruf usai menghadiri acara di Stadion Minak Sompal, Trenggalek, Jawa Timur, Selasa 22 Jan 2019.

Sebelumnya, usulan Najwa menjadi moderator datang dari stasiun televisi yang ditunjuk menyiarkan penyelenggaraan debat.

Selain Najwa, ada juga Tommy Tjokro yang juga masih menjadi presenter berita di salah satu stasiun tv swasta. Usulan kedua nama itu masih dipertimbangkan KPU.

Dari pihak Badan Pemenangan Nasional (BPN) yang disuarakan Fadli Zon sudah menyuarakan penolakan terhadap usulan nama Najwa Shihab jadi moderator debat keuda pilpres.

Debat kedua pilpres akan digelar Minggu, 17 Feb 2019. Tema debat kedua ini terkait isu energi, Infrastruktur, pangan, sumber daya alam, dan lingkungan hidup. Dalam debat kedua ini hanya Jokowi dan Prabowo yang akan menjadi peserta debat.

 

Ali Wardi Kader PBB Dipukuli Gara-gara Status Medsos soal Yusril

Kader PBB Dipukuli

K24News – Seorang kader (PBB) bernama Ali Wardi diduga dipukuli sekelompok kader PBB lainnya di kantor DPP PBB. Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (19/1) malam.

Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Ferry Noer membenarkan keributan tersebut. Namun, dia mengatakan bahwa Ali Wardi bukan pengurus PBB.

“Ali Wardi hanya mengaku kader,” kata Afri, Senin (21/1).

Afri mengatakan, pada Sabtu malam, pengurus DPP PBB sedang mengadakan rapat. Mendadak di halaman kantor DPP terjadi keributan.

“Informasi yang saya dapat, kader PBB kesal karena dia (Ali Wardi) sering mengunggah status di media sosial yang menjelek-jelekan Ketua Umum kita Yusril Ihza Mahendra,” kata Afri.

Kader PBB

Afri mempersilakan kejadian tersebut diproses secara hukum. Kata dia, kasus tersebut tidak ada hubungannya dengan arah dukungan Yusril Ihza Mahendra di Pilpres 2019.

“Laporkan saja,” kata Afri.

Pada Pilpres 2019, Yusril mendukung pasangan nomor urut 01 Joko Widodo- Ma’ruf Amin. Namun sejumlah kader PBB lainnya yang menamakan PBB Poros Merah mendukung calon Presiden hasil Ijtima Ulama, yakni Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Sementara, Advokat PAS Lantang yang dipimpin kader PBB Novel bamukmin berencana mendampingi Ali Wardi melaporkan kasus dugaan pemukulan itu ke Polres Jakarta Selatan.

“Pelaporan Insya Allah pukul 13.00WIB,” katanya.

Menurut Novel Bamukmin, Ali Wardi akan melaporkan pelaku pemukulan bernama Sinyo, yang dia sebut sebagai loyalis Yusril Ihza Mahendra.