Seputar Berita Terkini dan Terupdate SeIndonesia

Netflix ‘Larang’ Tonton ‘The Ted Bundy Tapes’ Sendirian

The Ted Bundy

Film dokumenter Conversations With A Killer: The Ted Bundy Tapes telah ditayang di perdana di Netflix. Dan sepertinya cerita yang diangkat dari kisah nyata tersebut benar-benar mencekam.

Dokumentasi yang tlah diantisipasi kehadirannya tersebut sengaja diputar untuk pertama kalinya bertepatan dengan 30 tahun eksekusi Ted Bundy. Seorang pembunuh yang mengaku telah menghabisi 36 wanita dan gadis muda di era 1970-an secara brutal.

Dalam film , terdapat rekaman audio terkait pengakuan Bundy yang mengerikan selama berjam-jam. Wawancara ini belum pernah diperdengarkan dimanapun sebelumnya.

Bersama dengan wawancara itu, dokumentasi juga memuat testimonial dari para wanita yang pernah dekat, atau bertemu langsung dengan Bundy, berbicara mengenai pandangan mereka tentang si pelaku dan hal-hal terkait lainnya.

Lihat juga: Facebook Messenger, Instagram, Whatsapp, Akan Diintegrasikan

Secara umum, gambaran yang diberikan memang cukup ekstrim, sehingga Netflix merasa perlu mengeluarkan peringatan untuk yang berminat menontonnya.

“Untuk Anda yang ahli dalam podcast kriminal yang nyata, Conversations with a killer: Ted Bundy Tapes sekarang  sudah bisa di saksikan mungkin sebaiknya jangan menontonnya sendiri,” kata Netflix , diikuti huruf ‘X’ sebagai tanda cium.

Melansir NME, Sutradara Joe Berlinger menyebutkan bahwa dokumentar ini ‘membuai’. “Seri Netflix ini adalah semacam katalog dan menyelam jauh ke dalam buaian, ke kuburan Ted Bundy. Benar-benar membedah kejahatan dan metodologinya,” ujarnya.

Lihat juga: Tabloid Indonesia Barokah Beredar Di Masjid Dan Ponpes Batang

“Dia (Bundy) menyentuh ketakutan kita yang terdalam, bahwa Anda tidak tahu dan tidak bisa mempercayai orang yang tidur di sebelah Anda. Masyarakat ingin berpikir mudah untuk mengenali orang yang bisa melakukan kejahatan,” lanjutnya.

“Bundy memberitahu kita, bahwa mereka yang melakukan kejahatan seringkali orang yang kita kenal dan percayai,” ucap Berlinger.

Walt Disney Sampai Rugi Rp 14 T, Gara-Gara Netflix

Netflix

K24News – Disney semestinya meluncurkan produk streaming mereka sendiri akhir tahun lalu. Tapi batal, lantaran kadung merugi US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 T.

Loh, kok bisa belum launching sudah merugi?

Jadi, Disney sudah habis-habisan investasi di Hulu untuk jadi 30% pemegang saham di bisnis media streaming Amerika tersebut. Tanggal (18/1/2019) kemarin diketahui, investasi Disney di Hulu ini babak belur dan perusahaan merugi sampai US$ 580 juta untuk laporan keuangan per 30 Sep 2018.

Bukan cuma itu, Disney juga telah kehilangan US$ 469 juta dari investasinya di BAMtech. Media streaming yang banyak andalkan program olahraga ESPN dan channel lainnya.

Dihitung-hitung, perusahaan yang menggunakan Mickey Mouse sebagai maskotnya ini merugi lebih dari US$ 1 miliar di bisnis streaming, gara-gara bersaing dengan netflix.

Ini yang kemudian membuat CEO Disney Bob Iger urung meluncurkan produk streamingnya sendiri di akhir tahun lalu. Rencana ini disebut mundur ke 2019, sembari perusahaan mempelajari strategi untuk kalahkan Netflix dan Amazon yang semakin gila rajai pasar.

Analis BTIG Rich Greenfield mengatakan jika Disney tetap luncurkan produk streamingnya kemungkinan kerugian akan tambah tinggi. Terutama untuk awal bisnis, karena biaya konten dan teknologi.

Belum lagi soal investasinya di Hulu ini juga kompleks, karena terkait dengan kesepakatan senilai US$ 71,3 miliar dengan 21st Century Fox dan Disney bakal tambah 30% saham di Hulu.

Jika ini terjadi dan Disney jadi pengendali saham di Hulu, Rick memperkirakan kerugian Disney bakal menggila. “Bisnis streaming membutuhkan mental yang kuat untuk rugi, terutama karena Anda bermain mengejar ketinggalan,” kata Greenfield dalam sebuah wawancara.

Disney berharap, seiring waktu, jutaan pelanggan akan berlangganan Disney+ dan membayar untuk konten film Disney versi komplit dari zaman dulu, dan acara tv yang baru.

Bisnis streaming sebenarnya susah untuk menghasilkan uang, bahkan untuk Netflix sekalipun. Meski kerap mencatatkan kinerja positif, perlu diingat Netflix bakar uang bertahun-tahun sebelum sesukses ini. Netflix juga di sebut menyiapkan US$ 10 miliar untuk kontennya di 2019.