Seputar Berita Terkini dan Terupdate SeIndonesia

Korut Uji Nuklir, Trump Kasih Peringatan Ke Kim Jong-Un

Korut

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Jakarta, K24news Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan peringatan ke pemimpin Korea Utara ( Korut ), Kim Jong-un, terkait pengujian senjata nuklir.

Sebelumnya, seperti dilansir AFP, kantor berita Korut, KCNA, melaporkan pengujian yang sangat penting telah dilakukan di pusat kendali luar angkasa, Sohae.

“Kim Jong-un terlalu pintar dan telah begitu banyak kehilangan, segalanya sebenarnya, jika dia tetap mengambil langkah permusuhan,” demikian kicauan Trump menyikapi kabar pengujian oleh Korut tersebut.

Luapan Trump itu bisa menjadi pemantik panas kembali hubungan 2 negara yang lalu dibuka sejak 2018. Sejak Juni 2018, setidaknya Trump dan Kim Jong-un telah bersua tatap muka seputar 3 kali.

Lihat juga:Bintang Iklan Rokok yang Tak Merokok Meninggal Dunia

“Korea Utara, di bawah kepemimpinan Kim Jong-un, tapi sewajarnya membekukan janji denukliralisasi kian dulu,” kicau Trump.

Sebelumnya Korut mengklaim bahwa saat ini mereka tidak lagi merundingkan maslaah pelucutan senjata nuklir (denuklarisasi) dalam daya upaya negosiasi pembatalan sanksi ekonomi dengan Amerika Serikat. Menurut Duta Besar Korut untuk Persekutuan Bangsa-bangsa (PBB), Kim Song, mengungkapkan keputusan itu diambil untuk mengusahakan agar AS mau membuntuti kemauan mereka karena dianggap memundurkan waktu.

Kami tidak bakal berdialog panjang lebar dengan AS dan kini masalah denuklirisasi juga tidak dapat dibahas lagi kata Kim Song di New York, AS, seperti dilansir CNN, Minggu (8/12).

Kim Song pun menanggapi pernyataan bersama yang diterbitkan Belgia, Estonia, Inggris, Jerman, Polandia dan Prancis pada Rabu lalu yang mengecam uji rudal balistik Korut. Keenam negara itu menyatakan tindakan Korut mengancam kestabilan keamanan wilayah.

“Keenam negara anggota Uni Eropa ini hanya bikin repot diri sendiri karena seolah menjadi peliharaan AS, dan sebenarnya apa yang mereka dapat dari AS jika melakukan hal itu,” kata Kim Song.

AS menjatuhkan serangkaian sanksi ekonomi kepada Korut karena melakukan program pengembangan senjata Nuklir. Donald Trump, dan Kim Jong-un sudah 2 kali bertemu untuk berunding di Singapura dan Vietnam.

Lihat juga: Usai Menyetir dengan Kaki Pengemudi di Siprus Disidik Polisi

Akan tetapi, negosiasi terakhir di Vietnam pada Februari lalu tidak menghasilkan kesepakatan apapun. Dan setelah itu Korea Utara kembali meningkatkan ketegangan melalui serangkaian uji coba rudal.

Korea Utara juga dijatuhi serangkaian sanksi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait program nuklir dan misil.

Pyongyang dan Washington memulai kembali pembicaraan nuklir di Swedia. Akan tetapi, lagi-lagi gagal menemui kata sepakat. Bahkan usai pertemuan itu, Korea Utara menyatakan tidak akan melanjutkan perundingan nuklir dengan AS kecuali mereka mengambil langkah untuk mengakhiri permusuhan.

Lihat juga: Kepala Staf Presiden Ukraina Ingin Mundur, Setelah Bekerja 2 Bulan