Seputar Berita Terkini dan Terupdate SeIndonesia

SBY Disebut Bakal Berikan Sikap Politik Bulan Ini

SBY

Jakarta, K24news Indonesia – Sang Presiden Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut bakal menyodorkan adagium tersangkut sikap politik Partai Demokrat selagi 5 tahun kedepan pada bulan Desember 2019.

“Iya, cepat dalam waktu dekat ini, dalam kalender Desember ini mudah-mudahan,” kata Wakil Sang Penguasa Umum Partai Demokrat Syarif Hasan di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (6/12).

Meski demikian Syarif enggan memberitahu kapan persisnya amsal sikap politik itu dapat di sampaikan SBY. Ia hanya menayatakan SBY akan memberikan pandangan politik yang bersifat makro.

Lihat juga : Jokowi Minta Setiap Kebijakan Tertanam Nilai-nilai Pancasila

Kita dapat menyampaikan pandangan yang lebih utuh yang sifatnya secara makro,” kata dia.

Selain itu, Syarif mengucapkan saat ini SBY tengah sibuk melalukan banyak jadwal yang berkenaaan dengan konsolidasi politik Partai Demokrat. Tuturnya Partai Demokrat saat ini sedang membutuhkan pertimbangan dan rencana yang matang untuk berjalan kedepannya.

“Ya banyak, namanya koalisi banyak yang diurus. dari A-Z,” tambahnya.

Banyaknya jadwal SBY itu, kata Syarif, membuatnya kesulitan untuk mengatur jadwal pertemuan dengan Presiden PKS Sohibul Iman yang berkeinginan bertemu dengannya dalam waktu dekat.

Diketahui Sohibul pernah menyediakan sangkutan dengan SBY pada bulan Desember 2019 atau Januari 2020. Namun pertemuan ke-2 partai sedang belum dijadwalkan hingga saat ini.

Lihat juga : Tahajud Bersama, Massa Reuni 212 Doakan Rizieq Bisa Pulang

Prediksi Fahri Hamzah: Prabowo Menang, PKS Gagal Ke Senayan

Fahri Hamzah

Fahri Hamzah memprediksi Prabowo menang Pilpres 2019 berkat kekuatan arus bawah, sementara PKS gagal memenuhi ambang batas syarat lolos ke parlemen.

Jakarta, K24News Indonesia – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah memprediksi nasib pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan berbeda di Pemilu 2019.

Menurutnya, Prabowo-Sandi akan memenangkan kontestasi Pilpres 2019, sedangkan PKS gagal memenuhi syarat ambang batas parlemen sebesar 4% yang diwajibkan di Pileg 2019 sehingga tidak lolos ke Senayan.

“Ya (PKS) tidak bakal lolos, berat. Meskipun saya percaya Prabowo menang karena arus bawah. Tapi PKS berat,” kata Fahri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (4/4).

Fahri menilai hal itu bisa dilihat dari cara elite PKS dalam mengelola partai. Menurutnya, kepemimpinan di PKS saat ini tidak mampu menyelesaikan sejumlah masalah, salah satunya yang terjadi di DKI Jakarta.

“Ngurus DKI saja enggak beres, banyak masalah. Yang enggak sanggup kerjakan, akhirnya mecat-mecatin orang. Sekarang bagaimana saya mau prediksi PKS lolos threshold? Sementara menjelang pemilu ini dia lakukan 2 hal,” ujar Fahri.

Lihat juga: Rocky Gerung: Pers Manipulasi Kegagalan Pemerintah

Fahri mencatat terdapat 2 hal yang dilakukan oleh pemimpin PKS saat ini yang berpotensi mematahkan semangat para calon anggota legislatif (caleg).

Pertama, seluruh caleg diminta menandatangi surat pengunduran diri dengan tanggal kosong. Sedangkan yang kedua, para untuk menandatangi keesetiaan ulang terhadap PKS.

Fahri pun mengaku bingung mengapa harus ada syarat seperti itu. Menurutnya, hal tersebut bisa mematahkan semangat para caleg.

Terpisah, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) tidak mau berkomentar mengenai surat pengunduran diri tanpa tanggal.

“Saya tidak komentar tanggal pendapat Beliau,” ujar HNW.

Lihat juga: Soal Audit IT, Amien Rais Dinilai Tidak Paham Cara Hitung Suara

Berdasarkan hasil survei lembaga Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA yang dilakukan pada 18-25 Januari 2019 terhadap 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia, PKS menduduki peringkat 7 dari 16 parpol peserta Pemilu 2019 dengan perolehan suara terbesar 4%.

Perolehan suara PKS disebut belum aman karena survei tersebut memiliki margin of error sebesar 2,8%, dengan kata lain perolehan suara PKS bisa bertambah atau berkurang 2,8 %.

Sementara elektabilitas Prabowo berdasar sejumlah survei belakangan masih berada di bawah Jokowi. Lembaga survei asal Australia, Roy Morgan, bahkan memprediksi Jokowi akan kembali melanjutkan kekuasaan 2 periode.

Lihat juga: Joko widodo : Logika Keluarga Uno Itu Dukungnya Ke Pak Sandi

PKS Sebut Cawagub DKI Mandek Karena Belum Diteken Prabowo

Prabowo

PKS dan Gerindra sudah menyetujui dua nama untuk menjadi cawagub DKI, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto, namun administrasi menunggu tanda tangan Prabowo.

Jakarta, K24News Indonesia – Nama Calon Wakil Gubernur DKI hingga kini belum diserahkan ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. PKS menyebut administrasi nama masih tersandung di Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang belum mendatanganinya.

“Saat ini kami masih menunggu tanda tangan dari Pak Prabowo dan Pak Muzani selaku Ketum dan Sekjen DPP Partai Gerindra,” kata Ketua DPW DKI Jakarta, Syakir Purnomo kepada CNN, Rabu (27/2).

PKS dan Gerindra DKI diketahui sudah menyetujui 2 nama menjadi cawagub DKI. Mereka adalah Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Administrasi 2 nama itu, kata Syakir sudah selesai di tingkat Jakarta.

“Yang tanda tangan sudah Ketua dan Sekretaris DPD Gerindra DKI Jakarta, Ketum dan Sekum DPW PKS DKI dan Presiden serta Sekretaris Jenderal DPP PKS,” ujar dia.

Lihat juga: Kunjungi Cilacap, Jokowi Dapat Bambu Sakti dari Warga

Syakir berharap tanda tangan bisa berjalan dengan lancar. Sehingga bisa segera diserahkan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk diberikan kembali ke DPRD DKI.

“Tinggal isi nama, dan hari itu juga kita kirimkan ke DKI,” tutup Anies.

Lihat Juga: Erick Thohir Sebut Pidato Kebangsaan Jokowi Tidak Tiru Prabowo