Seputar Berita Terkini dan Terupdate SeIndonesia

PAN Harap Wantimpres Bantu Presiden Jokowi Percepat Pembangunan

PAN

Jakarta, K24news Indonesia – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional ( PAN ) Saleh Daulay berharap 9 orang yang baru dilantik selaku Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) bisa melindungi Presiden Jokowi dalam mempercepat realisasi program pembangunan.

“Pelantikan Wantimpres ini di inginkan dapat mempersingkat realisasi program pembangunan yang dijanjikan Joko Widodo pada saat kampanye Pemilu 2019 yang lalu,” kata Saleh lewat keterangan tertulisnya, Jumat (13/12).

Dia juga berharap 9 orang Wantimpres yang baru dilantik dapat berkontribusi positif dan aktif dalam memberikan masukan dan pertimbangan kepada Joko Widodo.

Saleh mengingatkan bahwa keberadaan Wantimpres tidak hanya sebagai lembaga prestisius tanpa karya, namun kehadirannya harus benar terasa dan berguna bagi Joko Widodo.

Lihat juga: Cuaca Buruk, 2 Pesawat Hampir Tidak berhasil Mendarat di Tarakan

“Dari sisi namanya, Wantimpres ini kan terkesan lembaga besar yang dekat dengan Presiden Jokowi. Tentu sudah seharusnya bisa dimanfaatkan oleh Presiden dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Ada banyak pekerjaan rumah yang mesti dituntaskan,” katanya.

Saleh menambahkan, Wantimpres juga telah menambah banyak daftar pembantu Jokowi. Menurutnya, hal tersebut seharusnya bisa membuat Jokowi merealiasasikan program lebih cepat.

“Apalagi, para pembantu Presiden tersebut diklaim sebagai orang-orang yang sangat tepat duduk diposisinya. Wajar sekali jika masyarakat berharap banyak dari tindakan nyata yang akan mereka lakukan,” katanya.

Lihat juga: Kepala Dinas Pariwisata DKI Minta Distafkan Anies

Pak Jokowi melantik secara resmi 9 anggota Wantimpres. Pelantikan Wantimpres dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/12).

Pelantikan 9 anggota Wantimpres periode 2019-2024 ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 137/P Tahun 2019 tentang Pengangkatan dalam Keanggotaan Dewan Pertimbangan Presiden.

9 orang yang diangkat menjadi anggota Wantimpres antara lain, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Politikus senior Partai Golkar Agung Laksono.

Kemudian politikus senior PDIP Sidarto Danusubroto, pemilik Grup Mayapada Dato Sri Tahir, Komisaris Utama PT Mustika Ratu Tbk, Putri Kus Wisnu Wardani, tokoh Nahdlatul Utama (NU) Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya alias Habib Luthfi.

Selain itu politikus senior PPP Mardiono, pendiri Medco Group Arifin Panigoro, serta mantan Gubernur Jawa Timur Sukarwo alias Pakde Karwo.